Read More >>"> BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS (Sakit) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS
MENU
About Us  

Pukul 5 PM di mobil Rayyan...

Di dalam mobil yang melaju ke rumah Mettasha terdengar suara lembut Hanin Dhiya dari speaker mobil. Rayyan fokus menyetir, Yara juga terdiam hingga di lirik “Hingga suatu saat nanti kau akan mencintaiku” jadi terasa menyakitkan.

“Eray, lu bilang Mettasha bakal ke luar kota kan? Terus anaknya mau sama lu berapa hari?”

Tanpa menengok Rayyan menjawab Yara, “Ya sampai Mettasha pulang lagi. Katanya sih cuma dua hari.”

“Lumayan lama juga ya, padahal belum kenal. Emang tu anak mau?”

“Kata Mettasha kalo misal Faiha gak betah atau minta pulang katanya telfon aja bibi pengasuhnya.”

“Kasihan tu anak, kayaknya selama ini ditinggal-tinggal kayak gitu.”

Rayyan hanya diam saja.

 

23 menit kemudian, rumah Mettasha...

Rumah Mettasha berada di komplek perumahan yang jalannya memakai nama salah satu provinsi di Indonesia. Rumah berlantai 2 itu terlihat luas dan adem dengan beberapa pohon mangga berada di depan rumahnya. Siapa sangka jika rumah pebisnis properti dan garment hanya tinggal di komplek perumahan yang bisa dibilang sederhana.

Sesampainya di depan rumah seorang satpam langsung membuka pintu gerbang. Setelah keluar pintu mobil pak satpam langsung menyapa.

“Pak Rayyan?”

“Iya, pak.”

“Silakan masuk, sudah ditunggu ibu di dalam.”

Rayyan dan Yara yang mengekorinya sampai di depan pintu rumah yang terbuka.

“Hei! Udah sampai rupanya. Silakan duduk” Sambil menggendong anak perempuan cantik berwajah bule Mettasha keluar dari ruangan yang lain.

“Hi Yara.”

“Sorry ya Tasha, Rayyan yang minta ditemenin. Gak apa kan?”

“Gak apa.” Mettasha tersenyum

Gadis kecil digendongan Mettasha melihat ke arah Rayyan dan Yara.

“Hi... Namanya Faiha ya??”

Faiha hanya diam saja malah melihat ke Yara.

Yara langsung tersenyum. “Faiha...”

Faiha hanya diam saja malah beringsut lebih kencang memeluk ibunya. Yara gak yakin kalo Faiha bisa langsung akrab dan bisa dibawa Rayyan selama dua hari.

“Gimana kalo kita makan dan jalan-jalan bareng? Mungkin nanti Faiha bisa akrab.”

Rayyan dan Yara langsung setuju. Mereka memakai mobil Mettasha, sementara mobil Rayyan ditinggal di rumah Mettasha. Di jok belakang Faiha duduk dipangku Rayyan, sementara Yara berusaha mengajak main Faiha dengan berbagai mainan yang ada di tas gendong Faiha.

“Kalian udah cocok jadi orangtua”, Sambil tersenyum Mettasha meledek Rayyan dan Yara. Tatapan mata Rayyan langsung nunduk pura-pura main sama Faiha, sedangkan Yara langsung melotot.

Aslinya Yara sebel banget ke Mettasha. Apa coba maksudnya ngomong kayak gitu. “Kalo aja lu tau Rayyan tadi pagi udah ngasih tau keinginan lu yang menyakitkan walaupun emang bener sih kalo dia pengen hidup sama lu dia harus ninggalin gue.”

“Aku dan Yara gak pernah ngelakuin apa-apa buat jadi orangtua. Ya kan Faiha...”, Rayyan terkekeh sambil memanggil nama Faiha buat menggantikan nama Yara.

“Ehehehe... Faiha kok lucu banget sihh! Jadi gemes ateu. Sini... sini... ateu cubittt!”

“Aww! Sakit Ra! Isssh”

Rayyan bener kesakitan dicubit Yara di bagian lengannya. Sambil meluk Faiha Rayyan sibuk mengusap-usap lengan yang dicubit Yara.

 

BEC tempat parkir basement...

Hawa basement begitu panas dan terasa polusinya. Keluar dari mobil Rayyan langsung menggendong Faiha. Keempatnya pergi bergegas menuju pintu masuk mall basement. Tak lama pintu lift terbuka. Mettasha langsung menekan tombol A3.

Setelah keluar lift mereka langsung menuju wahana bermain untuk anak-anak. Faiha langsung minta turun dari gendongan Rayyan. Gak sabar buat main di kubangan bola berwarna-warni.

“Silakan Rayyan main bareng Faiha, saya di sini aja ngobrol sama Yara.”

Yara mengambil duduk di sebelah Mettasha, sementara Rayyan dan Faiha sibuk main mandi bola.

Yara mendadak jadi canggung.

“Gak usah canggung. Kita pernah jambak-jambakan kok.”

Mettasha berkata dengan santai, disambut tawa Yara.

“Hehehh... Lu masih inget aja ya?!”

Mettasha tersenyum, “Tentu saja. Cakaranmu di leherku cukup sakit.”

“Itu karena lu udah nyakitin Rayyan!” Yara terpancing sedikit emosi. Dulu, setelah Mettasha turun dari podium Yara langsung mengejar Mettasha ke luar ruangan. Dengan kasarnya menarik tangan Mettasha ke toilet. Matt Lewis hanya mampu mengejar sampai di depan pintu toilet perempuan. Suara keras Yara terdengar hingga luar toilet, dia minta kejelasan. Sayang jawaban Mettasha malah melukai Yara yang berujung saling jambak dan Mettasha sampai terkena cakaran Yara hingga Yara mendapat skorsing tiga hari.

Mettasha melipat tangan ke depan dada sementara keningnya berkerut, “Kayaknya kamu masih benci sama saya ya?”

“Udah gak terlalu sih.” Yara berkata jujur.

“Lu hebat, lu terlalu tegar buat jadi single parent kayak gini. Lu mau minta restu gue kan? Rayyan tadi pagi udah bilang syarat lu kalo Rayyan serius hidup dengan lu dia harus ninggalin gue. Gue setuju aja karena hal itu benar, harus kayak gitu. Tapi...”

Yara menggeser duduknya, kini Yara condong menghadap Mettasha, mendekatkan duduknya dan mengecilkan volume suara.

“... gue lagi nyari arti dari perasaan gue ke Rayyan selama ini apa sih? Asalkan lu tau gue bingung sebenarnya perasaan apa yang gue punyai ke Rayyan. Jadi gue gak janji bisa ngelepasin Rayyan untuk saat ini.”

“Yara, kita sebenarnya sedang sama-sama berjuang. Tapi yang sebenarnya bisa kasih jawaban untuk ini semua ada di tangan Rayyan dan kamu.”

Tanpa disadari Rayyan yang menuntun Faiha sudah berdiri di depan Mettasha dan Yara.

“Ngobrolin apa sih? Kok serius banget. Sampe dipanggilin sama Faiha gak denger aja, Sha.”

Pandangan mata Yara yang tajam langsung menusuk mata Rayyan.

“Saya cuma sedang diskusi dengan Yara tentang kita. Kalo jawaban Rayyan mau hidup dengan saya atau tidak bergantung dengan jawaban kalian berdua.”

Rayyan hanya menelan ludahnya kasar. Tau jika dia kesulitan mengambil jawaban.

“Kelihatannya Faiha sudah mulai akrab dengan Rayyan. Padahal biasanya Faiha susah dekat dengan orang yang baru dia kenal. Sebelum pulang ayo kita dinner dulu.”

Sepanjang makan malam Yara hanya diam saja. Nafsu makannya menguap, boro-boro lapar. Dia sebenarnya saat ini Yara sangat gak suka dengan dirinya yang gak mengerti dengan perasaannya. Padahal kalo Yara tau akan sangat mudah buat melepaskan tau mempertahankan Rayyan. Dan gak semenyakitkan sekarang.

Mettasha sibuk menyuapi Faiha, sedangkan Rayyan memperhatikan gimana cara menyuapi Faiha. Dan sesekali bertanya dari makanan favaorit Faiha sampai faiha punya alergi atau tidak.

Setelah selesai dinner mereka kembali ke rumah Mettasha. Beberapa koper kecil sudah berjajar di depan kamar Mettasha. Isinya perlengkapan Faiha, dari baju perlengkapan mandi dan bedak, bahkan ada yang isinya beberapa tas gendong dan topi lucu jika Rayyan mau bawa Faiha jalan-jalan.

“Kalo ada apa-apa silakan hubungi bibi perawat Faiha nomornya sudah saya kirim via WA tadi. Faiha... baik-baik sama om ya. Jangan bandel. Mom would be comeback soon, right?”

Faiha mengangguk-angguk.

“Give mommy kisses!”, Mettasha berjongkok di depan Faiha.

Faiha mulai menciumi pipi, kening, hidung dan bibir Mettasha. Mettasha membalasnya dengan kecupan yang sama lalu memeluk Faiha dengan lama dan hangat. “Good girl!”

Yara melihat pemandangan seperti itu merasa kasihan ke Faiha. Untuk pertama kalinya Yara menggendong Faiha

“Bye bye Faiha...”

Faiha membalas lambaian tangan mommy-nya lalu Yara membawanya masuk ke mobil. Rayyan sibuk memindahkan koper Faiha ke bagasi mobil. Setelah selesai Rayyan mendekati Mettasha yang berdiri di depan pintu. Dari kaca spion Yara melihat Rayyan mulai berbicara dengan Mettasha, lalu memeluk Mettasha sebentar. Rayyan melambaikan tangan lalu menuju ke mobil. Tugas Yara sampai di rumah hanya berpura-pura gak melihat Rayyan yang memeluk Mettasha. Yara tau seharusnya ini gak sakit dan bisa ditahan sampai mereka sampai di rumah.

 

BERSAMBUNG

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • Aniek_Rizka

    @mugi.wahyudi Wuhuuu,,, Makasih buat pujiannya. Lanjutin nih menyebalkannya. :D

    Comment on chapter Ide Gila
  • mugi.wahyudi

    Amat sangat perlu dilanjutkan. Anti-mainstream emang seringnya menyebalkan

    Comment on chapter Ide Gila
  • Aniek_Rizka

    @Dewiagita26 makasih... :)

    Comment on chapter Rayyan Pratama
  • Dewiagita26

    NEXT NEXT NEXT!!!

    Comment on chapter Rayyan Pratama
Similar Tags
Cowok Cantik
441      241     0     
Romance
Apa yang akan kau lakukan jika kau: seorang laki-laki, dianugerahi wajah yang sangat cantik dan memiliki seorang ibu dari kalangan fujoshi? Apa kau akan pasrah saja ketika ditanya pacarmu laki-laki atau perempuan? Kuingatkan, jangan meniruku! Ini adalah kisahku dua tahun lalu. Ketika seorang laki-laki mengaku cinta padaku, dan menyebarkannya ke siswa lain dengan memuat surat cintanya di Mading...
Dream Space
10      10     0     
Fantasy
Takdir, selalu menyatukan yang terpisah. Ataupun memisahkan yang dekat. Tak ada yang pernah tahu. Begitu juga takdir yang dialami oleh mereka. Mempersatukan kejadian demi kejadian menjadi sebuah rangakaian perjalanan hidup yang tidak akan dialami oleh yang membaca ataupun yang menuliskan. Welcome to DREAM SPACE. Cause You was born to be winner!
CATCH MY HEART
70      53     0     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Frasa Berasa
1556      500     0     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Aku dan Dunia
11      11     0     
Short Story
Apakah kamu tau benda semacam roller coaster? jika kamu bisa mendefinisikan perasaan macam apa yang aku alami. Mungkin roller coaster perumpamaan yang tepat. Aku bisa menebak bahwa didepan sana ketinggian menungguku untuk ku lintasi, aku bahkan sangat mudah menebak bahwa didepan sana juga aku akan melawan arus angin. Tetapi daripada semua itu, aku tidak bisa menebak bagaimana seharusnya sikapku m...
Power Of Bias
8      8     0     
Short Story
BIAS. Istilah yang selalu digunakan para penggemar K-Pop atau bisa juga dipakai orang Non K-Pop untuk menyatakan kesukaan nya pada seseoraang. Namun perlu diketahui, istilah bias hanya ditujukan pada idola kita, atau artis kesukaan kita sebagai sebuah imajinasi dan khayalan. Sebuah kesalahan fatal bila cinta kita terhadap idola disamakan dengan kita mencitai seseorang didunia nyata. Karena cin...
Love Escape
293      152     0     
Romance
Konflik seorang wanita berstatus janda dengan keluarga dan masa lalunya. Masih adakah harapan untuk ia mengejar mimpi dan masa depannya?
Masalah Sejuta Umat
46      36     0     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊
Last Voice
25      17     0     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
BANADIS
177      121     0     
Fantasy
Banadis, sebuah kerajaan imajiner yang berdiri pada abad pertengahan di Nusantara. Kerajaan Banadis begitu melegenda, merupakan pusat perdagangan yang maju, Dengan kemampuan militer yang tiada tandingannya. Orang - orang Banadis hidup sejahtera, aman dan penuh rasa cinta. Sungguh kerajaan Banadis menjadi sebuah kerajaan yang sangat ideal pada masa itu, Hingga ketidakberuntungan dialami kerajaan ...