Read More >>"> Suara Kala (Suara 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Suara Kala
MENU
About Us  

Bagaimana sebuah kehidupan berawal?

Pertanyaan ini tertahan di tenggorokanku entah berapa lama. Lama atau sebentar tak bisa kubedakan lagi. Jarak, rupa, warna, semuanya hanya angan-angan. Hitam menguasai. Sunyi melesat. Entah berapa lama setelah aku tersadar berada di tempat ini. Di antara Antah dan Entah. Sendirian. Tanpa siapa-siapa. Tanpa apa-apa. Bahkan, tak ada perasaan apa pun selain sepi. Bahagia, sedih, kecewa, marah, tak ada. Perasaanku datar.

Hingga suatu hari, kalau memang hari-hari masih ada, suara itu muncul untuk pertama kalinya. Tak dapat kunilai merdu atau tidak. Karena aku hanya ingat kata merdu, tapi tak ingat seperti apa suara yang merdu itu. Aku hanya ingat suara, tapi tak ingat ada berapa macam suara yang pernah kudengar. Aku tak tahu dia siapa. Yang kutahu, itu suara seorang gadis. Yang kutahu, suaranya merajut hening menjadi bising. Yang kutahu, dia membuat duniaku menjadi berbeda.

“Halo, Tuan Aditya Arsen. Nama saya Rona Kala. Saya yang akan menemani kamu di sini sepanjang waktu. Kamu tersanjung?”

“Siapa Arsen?”

“Itu nama kamu. Aditya Arsen. Usia 18 tahun. Hampir saja lulus SMA ….” Gadis itu tak melanjutkan kata-katanya. Ia ber ‘hm’ panjang. Mungkin sedang berpikir. “Saya pikir tinggi kamu di atas 180 cm, dengan berat badan yang sekarang sangat tidak mengimbangi. Mungkin berat kamu hanya sekitar 60 kg. Ironis, ‘kan?”

Aku mendengus. Tak ada bedanya berat badanku 60 kg ataupun 100 kg. Aku tak dapat merasakan tubuhku sendiri.

“Tapi kamu punya mata yang indah. Cokelat terang dan sayu. Jika kebanyakan orang menyukai laki-laki dengan tatapan tajam, saya sebaliknya.”

“Terserah.”

“Kulit kamu putih pucat, bibir biru, alis hitam tebal, dan rambut yang habis terpangkas. Pernah nonton film alien?’

“Lo mau bilang kalau gue mirip alien?”

Satu kata lagi yang kuingat. Alien. Makhluk di luar planet Bumi. Ah, planet Bumi. Apa aku masih di bumi? Atau aku memang ....

Gadis itu tertawa keras.

“Apa ada yang salah dengan ucapan saya?”

“Lo sebenarnya siapa?”

“Saya Rona Kala. Panggil saya Rona atau Kala.”

“Gue di mana? Kenapa gelap?”

“Kamu di dunia yang kamu ciptakan sendiri. Bukannya kamu sudah lama merancang dunia ini?”

“Dunia yang gelap ini? Gue bahkan enggak bisa liat tangan gue sendiri.”

Tawa gadis itu terdengar lagi.

“Gue bahkan enggak bisa gerak!”

“Ini dunia yang kamu ciptakan sendiri.”

“Dan lo? Apa lo gadis gila yang juga gue ciptakan?”

“Berspekulasilah sesukamu, Tuan Arsen.”

Aku diam. Sial! Aku tak ingat apa pun. Bahkan namaku sendiri. Aku tak bisa melihat apa pun. Tak bisa merasakan apa pun. Tak bisa mencium apa pun. Aku hanya bisa mendengar. Itu pun hanya suara gadis gila itu. Gadis gila yang mengatakan kalau ini duniaku. Kalau ini duniaku, bukannya aku bisa mengaturnya sesukaku? Lalu kenapa duniaku tidak adi? Kenapa gadis itu bisa mendefenisikan ciri fisikku sedang aku bahkan tak bisa mendengar napasku sendiri?   

Aku bahkan ingat defenisi napas, tapi tak bisa ingat namaku sendiri? Hah?!

“Sampai kapan gue di sini?” Aku bertanya lagi.

“Selama yang kamu mau.”

“Gue enggak mau di sini!”

“Kamu tidak akan berada di sini kalau kamu tidak mau.”

“Gue enggak mau di sini.”

Gadis itu tertawa. Terdengar mengerikan. Makin tertawa makin mengerikan.

“Lo siapa sebenarnya, hah?!” Pertanyaanku berulang.

“Untuk ketiga kalinya, saya akan menjawab. Nama saya Rona Kala. Panggillah saya dengan Rona atau Kala.”

“Serah lo, Koala.”

“Kala, Tuan Arsen. Berkata baiklah pada saya, karena sayalah yang akan menemani kamu di sini ....”

“Selama yang kamu mau.”

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • Khanza_Inqilaby

    @isnainisnin Udah diperbaiki, Ukh. Jazakillah (Ga bisa emot ^^
    kalem banget emotnya XD

    Comment on chapter 4. Alasan
  • Isnainisnin

    Part ini banyak typonya, Kak hehe.
    Beneran ngga bisa pake emot ternyata >_<

    Comment on chapter 4. Alasan
  • Khanza_Inqilaby

    Alhamdulillah ^^ (ga bisa pake emot T,T)

    Comment on chapter Suara Kala
  • Isnainisnin

    Iya sudah kebaca kok, Kak.

    Comment on chapter Suara Kala
  • dede_pratiwi

    nice story ditunggu kelanjutannya :)

    Comment on chapter Suara Kala
  • Khanza_Inqilaby

    Namanya Lazuardy. Aku emang labil. Jazakillah khoir sudah berkunjung, Ukh. Insyaallah lanjut dong ^^

    Balasan komenku kebaca nggak nih? Aku ngga tau caranya balas komen :&quot;(

    Comment on chapter 3. Nyata
  • Isnainisnin

    Ah iya, ini masih lanjut kan, Kak?

    Comment on chapter 3. Nyata
  • Isnainisnin

    Ini namanya Ardy, Lazuardi atau Lazuardy? Kok beda-beda.

    Comment on chapter 3. Nyata
  • Isnainisnin

    Tulisan kakak bagus, aku suka cerita yang kayak gini. Kayak muhasabah :)

    Comment on chapter 1. Hitam
Similar Tags
Renafkar
189      127     0     
Romance
Kisah seorang gadis dan seorang lelaki, yakni Rena dan Afkar yang sama-sama saling menyukai dalam diam sejak mereka pertama kali duduk di bangku SMA. Rena, gadis ini seringkali salah tingkah dan gampang baper oleh Afkar yang selalu mempermainkan hatinya dengan kalimat-kalimat puitis dan perlakuan-perlakuan tak biasa. Ternyata bener ya? Cewek tuh nggak pernah mau jujur sama perasaannya sendiri....
Sekotor itukah Aku
8      8     1     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
November Night
8      8     0     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
Koi Hitam
788      519     5     
Horror
Sejak 2 tahun lalu, gerakannya tidal seperti biasanya, yang setiap sore selalu mulutnya terbuka ke atas, seperti mengharapkan makanan. Sore ini, dia disudut diam, namun sorot matanya tegak memandang lurus, penuh dendam. Koi ini saya dapatkan dari rumah tua yang telah ditinggalkan dan terabaikan entah karena apa.
Mapel di Musim Gugur
12      12     0     
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah. Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
Love Warning
36      23     0     
Romance
Pacar1/pa·car/ n teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih. Meskipun tercantum dalam KBBI, nyatanya kata itu tidak pernah tertulis di Kamus Besar Bahasa Tasha. Dia tidak tahu kenapa hal itu seperti wajib dimiliki oleh para remaja. But, the more she looks at him, the more she's annoyed every time. Untungnya, dia bukan tipe cewek yang mudah baper alias...
Puncak Mahiya
357      287     4     
Short Story
Hanya cerita fiktif, mohon maaf apabila ada kesamaan nama tempat dan tokoh. Cerita bermula ketika tria dan rai mengikuti acara perkemahan dari sekolahnya, tria sangat suka ketika melihat matahari terbit dan terbenam dari puncak gunung tetapi semua itu terhalang ketika ada sebuah mitos.
Mengejarmu lewat mimpi
47      41     0     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
My LIttle Hangga
571      388     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.
Hujan Bulan Juni
9      9     0     
Romance
Hujan. Satu untaian kata, satu peristiwa. Yang lagi dan lagi entah kenapa slalu menjadi saksi bisu atas segala kejadian yang menimpa kita. Entah itu suka atau duka, tangis atau tawa yang pasti dia selalu jadi saksi bisunya. Asal dia tau juga sih. Dia itu kaya hujan. Hadir dengan serbuan rintiknya untuk menghilangkan dahaga sang alang-alang tapi saat perginya menyisakan luka karena serbuan rintikn...