Read More >>"> Phsycopath vs Indigo (Ke-2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Phsycopath vs Indigo
MENU
About Us  

Kring!!! 

Bel istirahat berbunyi, pak Gerno sudah keluar 20 detik sebelum bel berbunyi. Gemi mengambil buku hariannya. Setiap hari Gemi selalu menulis, kesehariannya. Tapi, Gemi tidak memulai menulis, karena gadis yang Gemi lihat sebelumnya, berjalan menunduk dengan sebelah wajah ditutup poni panjang.

"Dia Ren, namanya Ren Diana Tri. Anaknya memang kaya gitu, ya semenjak pacarnya meninggal sih. Tapi, sebelumnya dia gak begitu. Kenapa gue tau, so gue se-smp sama dia. Tapi gak pernah berteman, sekedar tau nama" kata gadis yang duduk di depan Gemi. 

"Oh, dia kaya gitu karena..."

"Gue gak tau pasti, tapi dari berita yang gue dapat seperti itu. Oiya, kenalin nama gue Gissel Cantika, panggil aja Gissel, plus gue wakil ketua kelas. Dan satu lagi, sebaiknya lu jangan dekat sama dia" ucap Gissel panjang lebar.

"Kenapa?"

"Itu percuma, dia gak akan jawab pertanyaan yang lu tanya ke dia"

"Bisu? Terus dia di buli gak?"

"Kalau Bisu gak sih, tapi kalau soal buli itu pasti, apalagi sama senior"

Gemi mengangguk bingung. Kemudian Gissel mengajak Gemi ke kantin. Perjalanan menuju kantin, Gissel menjelaskan setiap ruangan demi ruangan, bahkan cerita latar belakang sekolah Mahardika. Sampainya, di kantin sudah di padati oleh lautan murid Mahardika. Membuat Gemi dan Gissel mengantri, untuk membeli makanan. 

Dua mangkuk bakso sudah berada di hadapan Gemi dan Gissel. Mereka memakan sangat hati-hati, karena kuah bakso masih mengeluarkan uap panasnya. Disaat-saat menikmati makanan, tiba tiba...

Bruk!!!

"Cupu, lu kalau jalan hati-hati!" kata perempuan berlogo XII Ips bernama Sela. Menatap Ren dengan sangat mencekram.

"Potong poni lu, kalau bisa botakin. Supaya, kalau jalan gak nabrak orang!" lanjut Via. Yang terkena Bumbu Siomay. Membersihkan bajunya dengan tissue.

Seisi kantin melihat dengan antusias. Ada yang merekam, dan juga menjepret dengan hp kameranya. Ren hanya mematung dan kembali menatap mata kakak kelas yang sebenarnya sangat ingin mencabik Ren.

Benar saja. Suara tamparan terdengar jelas, keheningan sudah meluas di kantin, aktifitas pun terhenti. Ren tetap diam saja, tamparan itu pun tidak membuat dia goyah pada tumpuannya.

Gemi berdiri mendekati Ren dan 2 kakak kelas yang sedari tadi mempojoki Ren. Bahkan tak ada satu orang pun untuk menjadi penengah. Mereka lebih baik menonton, seperti di bioskop, dengan gendre Non-fiksi.

"Sorry ka, dia gak sengaja" kata Gemi, tapi Ren pergi begitu saja. Setelah Gemi mencoba menolongnya. Suara sorakan menimpa pada Ren, tidak hanya suara bahkan kertas atau pun sampah ikut serta. Gemi hanya diam dan memejamkan matanya beberapa detik.

"Lu pasti anak baru disini, sebab itu lu belum tau dia. Dan lebih baik lu jangan pernah ikut campur urusan orang" kata Via. Meninggalkan Gemi, dan diikuti Sela.

Setelah itu, kantin kembali ramai. Gissel mendekati Gemi, dan mengajak Gemi menuju ruangan yang tertuli, Ruang Mading.

"Gue kan udah bilang ke lu jangan deketin dia. Dan tadi lu tolongin Ren, sekarang lu tau kan Ren seperti apa" kata Gissel, duduk di bangku sambil merapihkan meja kerjanya. 

"Kalau gak dibantu, masalahnya pasti gak bakalan sampai disitu aja" jawab Gemi.

"Setelah lu selamatin dia, dia gak bertemakasihkan sama lu"

"Ya-ya,, sudahlah. Gue tolongin dia itu ikhlas. Gue gak suka aja ada pembulian di sekolah"

Terserah lu deh Ge. Oiya, lu mau gak masuk eskul Mading. Kebetulan gue yang jadi ketua sementara disini. Ya ketua aslinya Ren, terus dia di keluarin karena ada masalah gitu" kata Gissel.

"Jadi ini maksud lu ngajak gue keruangan ini?"

"Bukan, ya. Gue sering kesini aja. Kalau jam istirahat, dan gue kepikiran tentang lu. Ya lu mau gak masuk eskul madding?"

"Menarik, gue ikut deh"

 

—————————

Malam bbegitu sunyi, suara angin dengan lampu jalan sedikit reduksi, membuat suasana menjadi horor. Gemi baru selesai hari pertama sekolah dan juga hari pertama Les (belajar tambahan). Dan itu membuat Gemi harus pulang pukul 18.15 wib. Setiap jam belajar tambahan. 

Pohon kapuk dihembus oleh angin, menyisir buah kapok berjatuhan. Angin malam menyentuh kulit Gemi, membuat rasa merinding menyelimuti tubuhnya. Berjalan sedikit cepat, mampu menghilangkan rasa takut, walau hanya sedikit.

Gemi tidak takut dengan hantu atau makhluk dari dunia yang berbeda dengan Gemi, melainkan mereka yang berbuat jahat, seperti perampok atau orang jahil lainnya.

Ketika Gemi berjalan melewati taman bermain. Gemi melihat laki-laki yang tadi pagi dilihat sebelumnya. Sedang duduk di bangku taman. Gemi berhenti sebentar melihat laki-laki itu, rasa ingin mendekati itu sudah berada di pikirannya. Tapi, tidak dengan niatnya, Gemi melanjutkan perjalanannya. 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (66)
  • zufniviandhany24

    @SusanSwansh sebelum ada buku itu, cerita saya udah rilis duluan;"

    Comment on chapter My Ability
  • SusanSwansh

    @lanacobalt masa sih, Kak? Kalau kataku mirip cerita Roy Kiyoshi Anak Indigo dan Indra Ke 7. Maklum saya kan suka sinetron horor. Wkwkw

    Comment on chapter My Ability
  • lanacobalt

    Maaf Mbak. EBI-nya berantakan. Enggak tau, ya. Apa mungkin trik agar tidak di-copas? By the way ceritanya agak mirip drama Korea, While You Were Sleeping.

    Comment on chapter Dream Come True
  • zufniviandhany24

    @DeeAnke bukannya sombonh, tapi kalau anda tidak berkenan like pun tidak masalah dan tidak merugikan saya:)
    Karna Alhamdulillah sampai saat ini, saya ada di urutan pertama cerita terfavorit:)

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Satu lagi mas mbaa.. kalau misalnya bikin jemu/ngebosenin ceritanya, knp mas sama mba baca nya smpe akhir?:v

    Sekali lagih makasih kritikannya..
    Namun, karna cerita inilah, saya mendapat ribuan pages, serta ratusan pembaca..

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Dan kalau mas sama mba nya berpikir ceritanya ala-ala sinetron, Berpikir logis aja.. Belum ada ceritanya sinetron ber genre horror????
    Kalau adapun, itu namanya bukan sinetron, tapi film horror

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Terimakasih kritikan nya ya mas mba.. tapi sedikit meluruskan kalau saya sengaja dengan ebi seperti itu, karna dalam kontes ini, tidak diikat dengan aturan.. dalam artian bebas.. :)

    Comment on chapter My Ability
  • anny

    EBI berantakan. Gaya bahasa dan style menulisnya ala sinetron. Bikin jemu bacanya.

    Comment on chapter My Ability
  • SyariffD

    EBI-nya berantakan. Gaya bahasanya juga membosankan.

    Comment on chapter My Ability
  • Wian

    Ebinya berantakan. Bikin males baca.

    Comment on chapter My Ability
Similar Tags
Secret Love Song
17      17     0     
Short Story
Cinta tidak untuk dijalani dengan cara saling menyakiti. Tetapi yang lazim terjadi, ia tumbuh melalui sesuatu yang terkadang sulit dipahami oleh hati. Seperti yang kami alami.
REASON
168      108     0     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...
Tulipa
12      12     0     
Short Story
Aku ingin kupu – kupu menghinggapiku. Merindukan setiap aroma yang keluar dari kelopak – kelopakku. Hingga ia akan selalu kembali saat memutuskan pergi.
BALTIC (Lost in Adventure)
109      80     0     
Romance
Traveling ke Eropa bagian Barat? Itu bukan lagi keinginan Sava yang belum terwujud. Mendapatkan beasiswa dan berhasil kuliah master di London? Itu keinginan Sava yang sudah menjadi kenyataan. Memiliki keluarga yang sangat menyanyanginya? Jangan ditanya, dia sudah dapatkan itu sejak kecil. Di usianya ke 25 tahun, ada dua keinginannya yang belum terkabul. 1. Menjelajah negara - negara Balti...
Ritual Buang Mantan
8      8     0     
Short Story
Belum move on dari mantan? Mungkin saatnya kamu melakukan ritual ini....
Ketika Takdir (Tak) Memilih Kita
11      11     0     
Short Story
“Lebih baik menjalani sisa hidup kita dengan berada disamping orang yang kita cintai, daripada meninggalkannya dengan alasan tidak mau melihat orang yang kita cintai terluka. Sebenarnya cara itulah yang paling menyakitkan bagi orang yang kita cintai. Salah paham dengan orang yang mencintainya….”
Shades Of Nuance
66      51     0     
Romance
"seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu, pasti suatu saat kita akan bertemu – Putri Zein" "aku selalu teringat tentang pertama kali aku bertemu dengan mu, kau hanya menatapku datar bukan tatapan memuja. Seorang siswi pindahan yang selalu membuatku muak, dengan kelakuan nya yang selalu ikut campur urusan orang lain. – Choi Min Ho" "mata kami saling bertemu, m...
angle sister
8      8     0     
Short Story
jangan pernah menghapus persaudaraan dengan kesahalah,tapi hapuslah kesalahan dengan persaudaraan
Bersua di Ayat 30 An-Nur
30      20     0     
Romance
Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang penuh liku-liku tantangan hidup yang tidak tahu kapan berakhir. Beberapa kali keimanannya di uji ketaqwaannya berdiri diantara kedengkian. Angin panas yang memaksa membuka kain cadarnya. Bagaimana jika seorang muslimah seperti Hawna yang sangat menjaga kehormatanya bertemu dengan pria seperti David yang notabenenya nakal, pemabuk, pezina, dan jauh...
A Slice of Love
12      12     0     
Romance
Kanaya.Pelayan cafe yang lihai dalam membuat cake,dengan kesederhanaannya berhasil merebut hati seorang pelanggan kue.Banyu Pradipta,seorang yang entah bagaimana bisa memiliki rasa pada gadis itu.