Read More >>"> Phsycopath vs Indigo (1. Awal Kejadian) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Phsycopath vs Indigo
MENU
About Us  

Malam itu, disebuah club malam, dengan suara musiknya yang bahkan kelewat keras, sampai harus berteriak kencang-kencang untuk saling berbicara, Fahmi menegak sebotol minuman keras dengan label berwarna hitam, sementara di samping bangkunya, nampak seorang wanita tengah bergelayut manja, sambil membisikkan beberapa kata yang tidak dihiraukannya. Saat botol keduanya telah habis ia tegak, gerakan Fahmi terhenti, bukan karena ia sudah tidak kuat minum lagi, tetapi karena ia menemukan satu sosok yang sangat asing, bahkan terbilang terlalu alim untuk memasuki tempat kotor seperti ini.

Fahmi berdiri perlahan, berjalan mendekati sosok itu, dan mencolek bahunya dengan kasar. “Ngapain Ron di sini?” tanya Fahmi kelewat tidak bersahabat.

“Lagi patah hati,” seseorang di samping lelaki yang dipanggil Fahmi dengan sebutan “Ron” yang memiliki nama lengkap Amron, menjawab pertanyaan Fahmi dengan senyum geli. sementara Amron tetap diam saja sambil menegak segelas kecil minuman berawarna cokelat keemasan.

“Oh, kalau orang alim patah hati bisa ke club juga ya?” sindirnya sambil menepuk-nepuk bahu Amron. Amron masih diam di posisinya, menganggap angin lalu ucapan Fahmi.

“Siapa sih yang bisa bikin dia kaya begini?” tanya Fahmi penasaran kepada teman Amron yang tadi sempat menjawab pertanyaan Fahmi.

“Siapa lagi kalau bukan “Malaikat”?” jawabnya sambil nyengir kuda. “Udah tahu “Malaikat” masih aja nekad nembak,” lanjut teman Amron sambil geleng-geleng kepala nampak prihatin.

“Siapa?! Jawab yang bener!” Printah Fahmi dingin dan garang.

“Waduh, dia enggak tahu “Malaikat” Ron,” ejek sahabat Amron sambil menyenggol bahu sahabatnya. Amron melirik ke arah Fahmi dengan tampang geli kemudian mendengus.

“Emang ya, kalau orang rusak, ketemunya sama orang-orang rusak, jadinya enggak bakal tahu “Malaikat” itu kaya gimana...” ejeknya sukses membuat Fahmi naik pitam, di cekalnya kerah kemeja Amron, dan dilayangkannya tinju ke tulang pipi lelaki itu. Amron tersungkur, tangan kanannya menyeka bibir yang mulai mengalirkan cairan merah pekat.

“FAHMI!” sebuah suara seorang perempuan sukses mengejutkan kedua pihak yang masih berseteru. Fala, kekasih Fahmi yang mendapat sebuah pesan singkat bahwa Fahmi sedang bertikai di club malam dengan sahabatnya, buru-buru menaiki sepeda motornya dan menghampiri keduanya.

“Ada apa sih kalian berdua?” keluh Fala sambil memijit lembut dahinya. Matanya menatap Amron kesal.

“Lagian Ron, mau aku laporin ke orang tuamu? Alim, alim aja. Enggak usah main sampai club tau enggak!” bentak Fala kesal menatap sahabatnya yang biasa sering keluar masuk masjid memilih untuk memasuki tempat yang memiliki label bertentangan itu.

Fahmi yang melihat Amron dimarahi hanya bisa tersenyum keci, enggak salah ia memilih Fala menjadi kekasihnya.

“Lagi patah hati tau enggak!” gerutu Amron, “kaya enggak bisa liat orang bahagia aja. Baru masuk udah dapet pukul,” lanjutnya, sambil berusaha berdiri yang segera dibantu oleh sahabatnya dan Fala.

“Lagian kamu kenapa sih main tonjok Amron!” keluh Fala menatap Fahmi kesal.

“Soalnya ditanya, jawabnya kaya t**!” refleks Fala melototkan matanya begitu mendengar Fahmi menlontarkan kata-kata tidak sopan di hadapannya.

“Siapa juga yang bego sampai enggak kenal sama “Malaikat”?” mendengar makian yang dilontarkan keduanya cukup membuat Fala mengetahui alasan mereka berdua bertikai dengan sengit. Hal itu jugalah yang segera membuat gadis itu diam seribu bahasa. Ditatapnya Fahmi lekat, mendadak ia merasa kahwatir. Entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa setelah ini, bisa saja Fahmi meninggalkannya. Tepat setelah Fahmi mengetahui siapa “Malaikat”, persis seperti peristiwa beberapa tahun yang lalu, saat ia mendapati Fahmi menggoda seorang wanita yang jauh lebih alim dan cantik darinya. Fala meremas tangannya cemas.

“Kalau masih penasaran, tanya aja sama Fala, siapa “Malaikat” yang dimaksud. Udah males aku buat jelasin!” Amron menendang kursi di dekatnya, berjalan sempoyongan menuju keluar yang segera diikuti oleh sahabatnya. Kini tinggal Fala dan Fahmi saja yang berada di dalam club dengan suasana yang tidak cukup menyenangkan. Fahmi masih diam di tempatnya, menatap Fala lekat-lekat, menunggu penjelasan gadis itu.

“Bener? Ada orang yang namanya “Malaikat”?” tanya Fahmi penasaran.

“Kalau aku cerita, apakah kamu akan pergi lagi?” tanya Fala dengan nada gusarnya, ditatapnya Fahmi takut-takut.

“Siapa Malaikat?” gumam Fahmi dingin, sementara air mata mulai berurai di pipi Fala. Kenyataan Fahmi tidak menjawab dengan jelas pertanyaannya membuat kemungkinan itu semakin nyata dan jelas bisa terjadi. Kemungkinan bila Fahmi akan berpaling kembali, untuk kedua kalinya.

“Fahmi, kalau kamu memang jodoh aku, kalau kamu memang jawaban dari doa-doa sedihku ke Tuhan, kamu pasti bakal tetap di sampingku,”

“Fala, siapa “MALAIKAT”!?” Fahmi menendang kursi emosi, membuat Fala tersentak. Gadis itu menatap Fahmi sedih, sementara benaknya masih keheranan kenapa ia bisa sebegitu jatuh cinta pada lelaki tempramental semacam Fahmi. Padahal banyak lelaki yang mengantri, menanti dirinya.

“Riana,” sebuah nama terlontar dari bibir Fala, matanya menatap sendu Fahmi, berusaha mencari ekspresi wajah yang lelaki itu simpan dengan rapih. Namun lelaki itu hanya menatap balik dengan lekat, sementara sebuah senyum muncul di wajahnya.

“Pulang yuk, nanti kamu kenapa-napa kalau sendirian disini, aku udah mau pulang soalnya,” gumam Fahmi, memecahkan keheningan keduanya didalam hirukpikuk suasana club yang jauh dari kata hening. Fala menghelakan nafasnya lega, entah mengapa ia merasa bahwa mungkin saja, Fahmi tidak akan berpaling darinya, itu semua hanya ketakutannya saja. Namun semua rasa lega dari dalam hatinya, hancur berkeping-keping, saat ia melihat Fahmi lagi, tepatnya setelah beberapa hari kejadian di club. Namun kini Fahmi tidak lagi memandangnya, menyapanya, dan tersenyum padanya, tetapi menyapa, tersenyum, dan memandang lekat seorang gadis cantik yang tidak lain  adah Riana.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (66)
  • Ararinjani67

    Fyan kalah auranya sama P araka,, ps baca chpter singkt p araka langsung gigit bibir gimanaaah gitu:p p araka nya jngn2 asli neh hehehe.

    Comment on chapter Between Us
  • AshwaAnnara_

    Pa Araka:((( Muncul lagi dong di season slnjtny!

    Comment on chapter Between Us
  • AshwaAnnara_

    Aku suka season pak Arakanya kak. Bijak. 4 jempol buat pak Araka. Aku jadi pgn punya guru kaya pa araka <3

    Comment on chapter Between Us
  • zufniviandhany24

    Wah mungkin ya kurang pede, awalnya aku jg gitu. Tapi aku bersikap "bodoamat"😂 suka syukur, ngga yaudah. Alhasil banyak juga yang suka:' btw cerita kamu judulnya apa?

    Comment on chapter Dream Come True
  • idarahmayanti

    Aku nulis juga kayak kakak, tapi kenapa cerita aku gak sebagus punya kakak, ya. Apa aku kurang pede?:(((

    Comment on chapter Dream Come True
  • zufniviandhany24

    Ahhh jadi baper ngebacain komenan kalian😂 *lebay moment* ..
    Insyaallah secepatnya aku post lagi, tergantung sinyalnya nih😁

    C u in my next chapter😂

    Comment on chapter When I Hate You, But I Need You
  • KanyaNurRaina08

    Mau mendeskripsikan perasaan aku ya min, pas aku baca tuh, sedih, deg-deg an, baper. semuanya bersatu padu

    Comment on chapter When I Hate You, But I Need You
  • KhaidirAssegaf29_

    Saya pernah merasakannya. kata-katamu itu loh yang ngacak-ngacak ingatan saya. jadi flashback lagi..
    Hehehe, flashback saya...

    Comment on chapter My Ability
  • Fitria_Syahfina

    Saya sangat puas dengan setiap chapternya, tapi saya gx puas kl lama-lama... lebih cepat lebih baik, semoga menang!

    Comment on chapter My Ability
  • Fatimahimah

    Ditunggu lanjutannya! jangan lama2 ya

    Comment on chapter Dream Come True
Similar Tags
Secuil Senyum Gadis Kampung Belakang
12      12     0     
Short Story
Senyumnya begitu indah dan tak terganti. Begitu indahnya hingga tak bisa hilang dalam memoriku. Sayang aku belum bernai menemuinya dan bertanya siapa namanya.
Abimanyu
6      6     0     
Short Story
MONSTER
100      56     0     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
ENAM MATA, TAPI DELAPAN
5      4     0     
Romance
Ini adalah kisah cinta sekolah, pacar-pacaran, dan cemburu-cemburuan
IMAGINE
8      8     0     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.
Cinderella Celdam
43      30     0     
Romance
Gimana jadinya kalau celana dalam kamu tercecer di lantai kantor dan ditemukan seorang cowok? - Cinderella Celdam, a romance comedy
Mysterious Call
8      8     0     
Short Story
Ratusan pangilan asing terus masuk ke ponsel Alexa. Kecurigaannya berlabuh pada keisengan Vivian cewek populer yang jadi sahabatnya. Dia tidak sadar yang dihadapinya jauh lebih gelap. Penjahat yang telah membunuh teman dekat di masa lalunya kini kembali mengincar nyawanya.
Dream Of Youth
11      11     0     
Short Story
Cerpen ini berisikan tentang cerita seorang Pria yang bernama Roy yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk mengejar mimpinya Roy tidak pernah menyerah untuk mengejar cita cita dan mimpinya walaupun mimpi yang diraih itu susah dan setiap Roy berbuat baik pasti ada banyak masalah yang dia lalui di kehidupannya tetapi dia tidak pernah menyerah,Dia juga mengalami masalah dengan chelsea didala...
When I Met You
12      12     0     
Romance
Katanya, seorang penulis kualat dengan tokohnya ketika ia mengalami apa yang dituliskannya di dunia nyata. Dan kini kami bertemu. Aku dan "tokohku".
Sisi Lain Tentang Cinta
6      6     0     
Mystery
Jika, bagian terindah dari tidur adalah mimpi, maka bagian terindah dari hidup adalah mati.